Rabu, 23 Desember 2015

Bab 9. Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia dan Tanggung Jawab

1.      Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidah disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Anda seorang mahasiswa , kewajiban adalah belajar. Bila anda belajar, maka hal itu berarti anda telah memenuhi kewajiban anda. Berarti pula anda telah bertanggung jawab atas kewajiban anda. Sudah tentu, bagaimana kegiatan belajar anda, itulah kadar pertanggungjawaban anda. Bila pada ujian anda mendapat nilai C, atau B maka nilai C atau B itulah kadar pertanggungjawaban anda.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut karena manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Dalam konteks individual berkaitan dengan konteks teologis. Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap dirinya (keseimbangan jasmani dan rohani) dan bertangung jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia memiliki kesabaran yang mendalam.
     Tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya timbul karena manusia sadar akan keyakinannya              terhadap nilai-nilai. Terutama keyakinannya terhadap nilai yang bersumber dari ajaran agama.              Manusia bertanggung jawab terhadap kewajibannya menurut keyakinan agamanya. Tanggung jawab      dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang        yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap            dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan mandiri. Kewajiban dibagi menjadi dua           bagian, yaitu:
1.Kewajiban terbatas         : kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada  setiap orang,  sama, tidak dibeda-bedakan. Contohnya undang-undang larangan membunuh, mencuri, yang disampingnya diadakan hukuman-hukuman.
2.Kewajiban tidak terbatas: kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.

 2.   Macam Tanggung Jawab
      A. Tanggung jawab kepada keluarga
           Masyarakat kecil ialah keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab   juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
B. Tanggung jawab kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk sosial. Karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku, dan berbicara manusia terikat oleh masyarakat.
C.  Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
          Bahwa tiap manusia, tidak individual adalah warga Negara suatu Negara. Manusia tidak dapat             berbuat semau sendiri, bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab                   kepada Negara. 
D. Tanggung jawab kepada Tuhan
Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.

3.      Pengabdian
Adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
A.    Pengabdian kepada keluarga

Hidup berkeluarga ini didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian, berarti kasih sayang itu palsu/semu.
B.    Pengabdian kepada masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat. Ia tak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang saling membutuhkan.
C.     Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa/warga Negara suatu Negara. Karena itu seseorang warga mencintai bangsa dan negaranya.

4.      Kesadaran
Adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya merasa, tahu, atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pinggangnya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tahu dan mengerti, misalnya, rakyat telah sadar akan politik. Kesadaran moral amat penting untuk diperhatikan orang, karena pelanggaran moral dapat berakibat merusakkan nama. Oleh sebab itu kesadaran moral perlu dijaga oleh setiap individu. Al ini tidak berarti bahwa kesadaran yang lain tidak penting. Semua kesadaran penting, karena ketidaksabaran adalah salah satu hal yang dapat menggoncangkan/sekuranfg-kurangnya membuat kepincangan dalam hidup.
5.      Pengorbanan
Berasal dari kata korban, artinya memberikan secara ikhlas, harta, benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cintanya/ikatannya dengan sesuatu/demi kesetiaan, kebenaran. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
A.    Pengorbanan kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Dasar hidup berkeluarga ialah kasih sayang. Kasih sayang memerlukan pengorbanan. Tanpa pengorbanan tidak ada kasih sayang/tidak ada cinta.
B.     Pengorbanan kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk sosial, karena manusia tidak dapat hidup sendiri, dan saling membutuhkan.
C.     Pengorbanan kepada Bangsa dan Negara
Semua orang pasti menjadi anggota/warga dari suatu bangsa/Negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela Negara. Pembelaan itulah disebut pengorbanan.
D.    Pengorbanan karena kebenaran
Ada peribahasa “berani karena benar, takut karena salah”. Menurut kodratnya, manusia mempunyai hak hidup, dan hak kemerdekaan hidup. Oleh karena itu penjajahan di atas bumi bertentangan dengan kodrat alam.
E.     Pengorbanan kepada agama
      Berkorban kepada agama berarti juga berkorban demi cintanya kepada Allah. Hal ini terjadi           karena adanya manusia bukan dengan sendirinya, tetapi ada karena diciptakan Allah. Karena           itu wajiblah manusia berkorban demi cintanya kepada agama dan juga kepada penciptanya.

6.      Manusia dan tanggung jawab
Manusia sering disebut sebagai makhluk yang bebas, artinya bebas menentukan dirinya sendiri. Akal dan budi telah menempatkan manusia dalam kedudukan yang “membahagiakan”. Di pihak lain akal dan budi memberikan “beban’bagi manusia. Sebab setiap manusia harus bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya. Setiap manusia harus berani menanggung resiko dari apa yang dilakukannya. Setiap anggota masyarakat dituntut tanggung jawab, demi tegaknya perarturan. Semua perilaku setiap anggota masyarakat harus dapat diterima oleh masyrakat bersangkutan. Bila ada pelanggaran dia akan mendapat hukuman dari masyarakat bersangkutan. Baik hukuman fisik, maupun hukuman non fisik, yaitu dikucilkan dari pergaulan. Hukuman pengucilan merupakan hukuman yang paling berat, sebab orang tersebut dijauhkan dari pergaulan dengan sesamanya.


Sumber: Buku Ilmu Budaya Dasar
Drs. Djoko Widagdho, dkk  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar